Anak-anak
selalu senang bermain, dan memandang balon gas yang terbang bebas dilangit
hingga hilang dibawa angin. Mengapa balon-balon tersebut dapat melayang di
angkasa ?
Balon dapat melayang karena berisi gas karbit atau gas
hydrogen. Bahan dasar untuk membuat gas dapat diperoleh dengan mudah di toko
bahan kimia. Gas karbit adalah hasil reaksi karbit / kalsium karbida (gas
karbit) yang memiliki sifat tidak larut dalam air , berupa
gas tak berwarna dan baunya khas serta
mudah
teroksidasi atau mudah meledak. Gas hydrogen diperoleh dari reaksi aluminium , air,
dan soda api (caustic soda). Soda api adalah nama dagang dari Natrium
Hidroksida (NaOH) atau Sodium Hidroksida.
Berbahayakah balon-balon tersebut ? Apabila diperhatikan sifat gas yang mudah meledak. maka dibutuhkan kewaspadaan dari orang dewasa saat mengijinkan anak-anak bermain dengan balon gas tersebut.
Alternatif gas pengisi balon adalah Helium. Helium
merupakan salah satu gas mulia kelompok O dalam tabel periodik. Helium
digunakan sebagai gas pengisi pada airships dan balon udara, karena. Gas ini
merupakan unsur paling ringan kedua setelah hydrogen. Tetapi jauh lebih aman dari
hidrogen yang sangat mudah terbakar. (http://www.amazine.co/25925/Helium-he-)
Mengapa pedagang lebih memilih gas karbit atau
hydrogen dibandingkan Helium ? Hal ini disebabkan karena dari ketiga gas
tersebut, harga gas Helium sangat mahal. Untuk keperluan 25 – 30 unit balon dibutuhkan tabung 13
liter dengan harga sekitar Rp 900.000 . Sementara dengan modal Rp 100.000 pedagang dapat menghasilkan gas karbit untuk mengisi 30 - 45 unit balon. Bahkan beberapa
pedagang tidak perlu mengeluarkan biaya besar untu menhasilkan gas hydrogen. Kaleng minuman berbahan aluminium, soda api, air serta tabung kedap udara dapat digunakan untuk menghasilkan gas hydrogen dengan harga murah.
Keputusan akhir selalu ada di tangan konsumen, memilih
ekonomis atau keamanan. Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban kita untuk
dapat bersikap lebih bijak dan hati-hati dalam memilih permainan yang aman bagi
putra putri tercinta. Jangan sampai kita menyesali keputusan yang kita buat dengan
dalih kebahagiaan mereka.
No comments:
Post a Comment